Kamis, 15 Desember 2011

Simbol: Piramid Di Bawah Mata

PIRAMID DI BAWAH MATA
 
Simbol Masonik yang paling terkenal ditemukan pada cap Amerika Serikat, juga pada uang kertas satu dolar. Pada cap ini terdapat setengah piramid dengan mata pada segitiga di atasnya. Mata di dalam segitiga ini adalah simbol yang senantiasa ditemukan di loge-loge dan semua terbitan Masonik. Sejumlah besar tulisan yang membahas Masonry menekankan fakta ini. 

Piramid di bawah mata di dalam segitiga relatif sedikit menarik perhatian. Namun, piramid ini sangat berarti dan mencerahkan untuk memahami filsafat Masonry. Seorang penulis Amerika, Rober Hieronimus, menulis tesis doktoral tentang cap AS di mana ia memberikan sejumlah informasi yang sangat penting. Judul tesis Hieronimus adalah “Analisis Historis tentang Pemeliharaan Cap Agung Amerika dan Hubungannya dengan Ideologi Psikologi Humanis”. Tesisnya menunjukkan bahwa para pendiri Amerika, yang semula mengadopsi cap tersebut, adalah kaum Mason, dan karenanya mendukung filosofi humanis. Hubungan filosofi ini dengan Mesir Kuno disimbolkan dengan piramid yang ditempatkan di pusat cap tersebut. Piramid ini adalah representasi Piramid Cheops, kuburan Fir’aun yang terbesar.

MATA DAN PIRAMIDA
Di antara simbol-simbol Masonik yang paling penting yang diambil dari Mesir Kuno adalah piramid dengan sebuah mata di dalam segitiga. Piramid pada cap Amerika Serikat (kiri) adalah piramid besar Cheops. Mata adalah simbol yang sering muncul pada pahatan Mesir Kuno. (bawah)



MAKNA MASONIK DARI BINTANG SEGIENAM


Salah satu simbol Masonry yang terpenting adalah bintang segienam.
Simbol Masonry yang terkenal lainnya adalah bintang segienam, yang terbentuk dengan meletakkan satu segitiga terbalik di atas segitiga lainnya. Ini juga simbol tradisional Yahudi, dan sekarang ini muncul pada bendera Israel. Diketahui bahwa Nabi Sulaiman pertama kali menggunakannya sebagai cap. Oleh karena itu, bintang segienam adalah cap seorang nabi, sebuah simbol suci. 

Namun, kaum Mason memunyai konsepsi yang berbeda. Mereka tidak menganggap bintang segienam ini sebagai simbol Nabi Sulaiman, namun sebagai simbol paganisme bangsa Mesir Kuno. Sebuah artikel pada Mimar Sinan yang bertajuk “Alegori dan Simbol-Simbol di Dalam Ritual Kita” menceritakan sejumlah fakta menarik tentang hal ini:
Sebuah segitiga sama sisi dengan tiga ujung yang sama jaraknya satu sama lain menunjukkan bahwa nilai-nilai ini sama. Simbol yang diadopsi oleh kaum Mason ini dikenal sebagai Bintang David; simbol ini merupakan sebuah segi enam yang terbentuk dari peletakan sebuah segitiga sama sisi terbalik di atas segitiga sama sisi lain. Saat ini simbol ini dikenal sebagai simbol Yahudi dan muncul pada bendera Israel. Namun sebenarnya, asal usul simbol ini adalah dari Mesir Kuno…. Emblem ini pertama kali diciptakan oleh para Ksatria Templar yang mulai mereka gunakan sebagai simbolisme pada dekorasi dinding di gereja-gereja mereka. Ini karena merekalah yang pertama kali menemukan di Yerusalem beberapa fakta penting tentang agama Kristen. Setelah para Templar disingkirkan, emblem ini mulai digunakan di sinagog-sinagog. Namun di dalam Masonry, kita tak diragukan lagi menggunakan simbol ini dengan pengertian universal sebagaimana pada masa Mesir Kuno. Dengan pengertian ini, kita telah menggabungkan dua kekuatan penting. Jika Anda hapus dasar dari kedua segitiga sama sisi, Anda akan menemukan simbol aneh yang sangat Anda kenal.

Bintang segienam adalah cap seorang nabi dan sebuah simbol suci.
Namun, kaum Mason menafsirkannya sesuai dengan kepercayaan pagan dari Mesir Kuno.
Sebenarnya, kita harus menafsirkan semua simbol Masonik yang berhubungan dengan Kuil Sulaiman dengan cara ini. Sebagaimana disebutkan di dalam Al Quran, Sulaiman adalah seorang nabi yang hendak difitnah oleh sebagian orang dan ditampakkan seakan-akan tidak bertuhan. Di dalam ayat Al Quran, Allah berfirman:
Mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir).... (QS. Al Baqarah, 2:102) 

Kaum Mason mengambil gagasan yang secara keliru dinisbahkan kepada Nabi Sulaiman ini, dengan menganggapnya sebagai wakil dari kepercayaan pagan Mesir Kuno. Oleh karena itu, mereka memberinya tempat penting di dalam doktrin mereka. Di dalam buku The Occult Conspiracy, sejarawan Amerika Michael Howard menyebutkan bahwa, semenjak Abad Pertengahan, Sulaiman telah dianggap sebagai ahli sihir dan seorang yang memperkenalkan sejumlah gagasan pagan ke dalam Yahudi. Howard menjelaskan bahwa kaum Mason menganggap Kuil Sulaiman sebagai “kuil pagan”, dan karenanya menjadi penting. 
Gambaran palsu yang dibuat-buat atas Nabi Sulaiman, seorang abdi Allah yang saleh dan taat, menunjukkan asal usul sejati Masonry.

TIANG GANDA

Beragam simbol Masonik. Tiang ganda, mata, serta jangka dan
siku-siku.
Bagian dekor loge Masonik yang sangat diperlukan adalah tiang ganda di pintu masuk. Kata “Jachin” dan “Boaz” dipahatkan di atasnya, sebagai tiruan dari dua tiang pada pintu masuk Kuil Sulaiman. Namun sebenarnya, kaum Mason tidak memperuntukkan tiang-tiang ini sebagai tanda peringatan atas Sulaiman; melainkan sebagai ungkapan tuduhan jahat mereka terhadapnya. Asal usul tiang-tiang ini lagi-lagi berasal dari Mesir Kuno. Di dalam sebuah artikel bertajuk “Alegori dan Simbol-Simbol dalam Ritual Kita”, majalah Mimar Sinan menyebutkan:
Misalnya, di Mesir, Horus dan Set merupakan arsitek kembar dan penopang langit. Bahkan begitu juga Bacchus di Thebes. Kedua tiang di dalam loge kita berasal usul dari Mesir Kuno. Salah satu tiang ini berada di selatan Mesir, di kota Thebes; yang lainnya berada di utara Heliopolis. Di pintu masuk kuil Amenta yang dipersembahkan untuk Ptah, dewa kepala Mesir, disebutkan dua tiang, dinamai kecerdasan dan kekuatan, yang didirikan di depan gerbang masuk keabadian. 

TERMINOLOGI MESIR DI LOGE
 
Pada buku mereka, The Hiram Key, kedua penulis Masonik Inggris, Christopher Knight dan Robert Lomas, menujukan perhatian kepada akar Masonry di Mesir Kuno. Salah satu poin penting yang mereka ungkapkan adalah bahwa kata-kata yang digunakan di dalam upacara kenaikan tingkat seorang Mason menjadi Imam Mason adalah:
Ma'at-neb-men-aa, Ma'at-ba-aa'
Knight dan Lomas menjelaskan bahwa kata-kata ini seringkali digunakan tanpa memikirkan artinya. Namun, ini adalah kata-kata Mesir Kuno dan memunyai arti,
Agunglah Imam Freemansory yang tak dapat dipungkiri, Agunglah jiwa Freemasonry. 
Kedua penulis tersebut menyatakan bahwa kata "Ma'at" berarti keahlian membangun tembok, dan bahwa terjemahan terdekatnya adalah "Masonry". Ini berarti bahwa kaum Mason modern, ribuan tahun setelahnya, masih melestarikan bahasa Mesir Kuno di loge-loge mereka.

Sumber : harunyahya.com

1 komentar:

La Mbari mengatakan...

Wah...ini benar2 konspirasi besar...banyak benda-benda di sktr kita atau tayangan2 yang menampilakan simbol-simbol Yahudi ini, Kawan...
Contohnya sja film kartun dan kartu Yu-gi-oh. Di sana banyak terdapat simbol-simbol spt yang disebutkan di atas...

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons