Rabu, 04 Mei 2011

Biografi Osama Bin Laden

Osama Bin Laden dilahirkan di Riyadh, Saudi Arabia pada tahun 1957. Dikenal sebagai dalang penyerangan teroris melawan Amerika Serikat dan kekuatan barat lainnya, termasuk pemboman Pusat Perdagangan Kota New York pada tahun 1993, bom bunuh diri pada kapal perang Amerika Serikat tahun 2000, dan serangan ke Pusat Perdagangan Dunia di kota New York dan Pentagon dekat Washington, D.C tanggal 11 September 2001 walaupun Ia tidak ada didalam daftar orang yang melakukan serangan ini namun iya dianggap sebagai dalangya yang paling dicari. dan menjadikan ia sebagai sepuluh orang yang paling dicari oleh FBI.


Dalam wawancara tahun 1998, dia memberikan tanggal lahir 10 Maret 1957. [6] Ayahnya Muhammad Awad bin Laden adalah seorang pengusaha kaya yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga kerajaan Saudi. Osama bin Laden adalah putra tunggal Muhammad bin Laden dari istri kesepuluh, Hamidah al-Attas. Osama orangtuanya bercerai segera setelah ia lahir; Ibu Osama kemudian menikah Muhammad al-Attas. Bin Laden belajar ekonomi dan administrasi bisnis di King Abdulaziz University. Beberapa laporan menyarankan bin Laden meraih gelar dalam teknik sipil pada tahun 1979, dan gelar sarjana administrasi publik pada tahun 1981. Sumber-sumber lain menggambarkan dia meninggalkan universitas pada tahun ketiga perkuliahanya, dan tidak pernah menyelesaikan gelar sarjana , Bin Laden sangat memiliki minat yang besar terhadap agama,


Keberatannya adalah pada kehadiran pasukan amerika Serikat di Saudi Arabia selama Perang Teluk Persia. Menjelang tahun 1993 ia telah mendirikan suatu jaringan yang dikenal dengan al-Qaeda.

Kelompok tersebut mendanai dan mengorganisir beberapa serangan ke seluruh dunia, termasuk bom truck detonasi melawan Amerika target di Saudi Arabia pada tahun 1996, pembunuhan turis di Mesir pada tahun 1997, dan pemboman secara simultan di kedutaan amerika Serikat di Nairobi, Kenya, dan Dar es Salaam, Tanzania pada tahun 1998, yang kesemuanya membunh hampir 300 orang.

Pada tahun 1994, pemerintah Saudi Arabia menyita passpornya setelah menuduhnya subversi, lalu ia lari ke Sudan, dimana ia mengorganisir camps yang melatih militant dengan metode teroris dan akhirnya ia lari pada tahun 1996. Ia lalu kembali ke Afghanistan, dimana ia menerima perlindungan dari pemimpin militant Taliban.

Sejak tahun 2001, Osama Bin Laden dan organisasinya telah menjadikanya sebagai sasaran utama oleh Amerika sebagai kampanye Perang terhadapo teroris. Osama dan rekan pimpinan Al-Qaeda diyakini bersembuyi didekat perbatasan Afghanistan dan Pakistan.

Desember 2001 berasal dari sumber yang tidak dapat disebutkan, Pakistan Observer melaporkan bahwa Bin Laden meninggal akibat komplikasi paru-paru dan dikuburkan dalam sebuah makam tak bertanda di Tora Bora pada 15 Desember. Laporan ini diklarifikasi oleh Fox News di Amerika Serikat pada Desember 26. Juga pada 26 Desember koran Mesir AlWafd - Harian mengklarifikasi kabar tersebut dan menyebutkan bahwa pejabat terkemuka Afghan Taliban, yang diduga hadir di pemakaman, menyatakan bin Laden telah dimakamkan pada atau sekitar Desember 13. 

Mujahid Berjuang Bukan untuk Osama

PUTRA Abu Bakar Baasyir, Abdul Rahim,  menilai bahwa kematian Osama bin Laden oleh pasukan Amerika Serikat (AS) justru menguatkan semangat para mujahid di seluruh dunia. Perjuangan Osama akan dilanjutkan orang-orang yang ikhlas.

"Mujahid sejati berjuang bukan untuk nama Osama, tapi atas nama Allah. Bukan karena figur perorangan," kata lelaki yang akrab disapa Iim itu dalam diskusi di Graha Pena Jawa Pos Jakarta kemarin (2/5). Iim didampingi amir pengganti Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Muhammad Achwan dan sekitar 35 anggota JAT. 

Menurut Iim, dalam dakwah, figur tidak begitu menentukan. Apalagi jika AS tetap menetapkan kebijakan yang sama terhadap muslim di negara-negara seperti Iraq dan Afghanistan. "Mereka (AS) menyamakan terorisme dengan jihad. Padahal, Islam melarang teror, tapi mengagungkan makna jihad. Jadi, mereka melawan Islam," tegasnya.

Dalam dakwah, Rahim mengambil contoh era Rasulullah Muhammad SAW. "Ketika Nabi wafat, apakah perjuangan menegakkan Islam terhenti" ucapnya.

Di Indonesia, jelas Rahim, kondisi berdakwah juga tidak bergantung figur. "Misalnya, Ustad Abu Bakar Baasyir wafat, perjuangan dakwah juga tidak akan terhenti. Sekali lagi, kami berjihad bukan untuk orang," tandasnya.

Menurut Rahim, perang global yang diwacanakan AS tentu merembet ke Indonesia. "Apalagi, terus terang, media sering menjadi corong sepihak. Terorisme dengan seenaknya disamakan dengan dakwah dan jihad tanpa konfirmasi," cetusnya.

Dia mencontohkan, dalam peliputan tersangka terorisme yang ditembak mati, wartawan dan media cenderung hanya mengambil satu sumber, yakni polisi. "Padahal, kalau tahu cara mendekati (keluarga), media akan punya cerita dan fakta yang berbeda," ungkapnya.

Akibat hanya mengambil satu sumber itu, banyak pihak yang dirugikan. "Misalnya, JAT selalu berusaha dikait-kaitkan dengan terorisme, padahal kami bergerak dalam dakwah. Kami juga bantu korban Merapi dan bencana alam," paparnya.

Direktur Lembaga Studi Pertahanan dan Strategi Indonesia Rizal Darmaputera yang juga menjadi narasumber menambahkan, kematian Osama tetap akan memunculkan ancaman bagi AS. "Dari bahan yang saya dapat dari Wikileaks, Al Qaeda justru akan menyerang dengan bom nuklir," katanya. 

Osama Tewas, Malware Mengganas

 

Jakarta - Berita tewasnya Osama bin Laden ternyata turut dimanfaatkan para penyebar malware. Modusnya adalah menyebarluaskan berita singkat baik dengan scam maupun phising untuk memuaskan rasa ingin tahu para user, menyediakan weblink yang bisa diakses untuk melihat foto atau rekaman video tewasnya Osama.

Berdasar rilis yang diterima detikINET, Selasa (3/5/2011), Threatsense ESET sebagai kekuatan utama yang dilengkapi Advance Heuristic Engine secara cepat menangkap dan mengidentifikasi malware tersebut.

Laboratorium Penelitian ESET telah berhasil mengurai kode-kode malware jahat yang merupakan varian dari malware yang sudah ada dan selama ini telah mampu diidentifikasi oleh ESET.

Malware jahat yang juga muncul berbarengan dengan event pernikahan kerajaan Inggris Royal Wedding, diidentifikasi oleh ESET Threat Sense sebagai Win32/Adware.XPAntiSpyware.AB.  

Terkait dengan hal tersebut Yudhi Kukuh, Technical Consultant di PT.Prosperita-ESET Indonesia menyampaikan kehadiran malware dengan cara phising maupun scam tersebut memanfaatkan kelengahan orang karena histeria yang luar biasa dalam menyikapi peristiwa tertentu.

Situasi itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh pelaku cybercrime dengan meng-upgrade dan mengembangkan varian baru, kemudian menyebarkannya.

Sumber:

FPI: Osama Mujahid yang Syahid

Setelah diburu selama sepuluh tahun, pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden tewas dalam operasi intelijen dan militer Amerika Serikat. Nama Osama dikenal masyarakat dunia, terutama sejak tragedi di menara kembar World Trade Center (WTC), 11 September 2001.

Menanggapi tewasnya Osama, Front Pembela Islam (FPI) ikut mengutuk negara adidaya Amerika Serikat yang telah membunuh Osama dengan licik. FPI menilai kematian Osama adalah kemenangan pemimpin Al Qaeda itu sebagai syahid.

"Puluhan tahun Osama hidup di medan jihad, dan sepuluh tahun dikejar militer Soviet, lalu sepuluh tahun berikutnya dikejar militer AS yang kini membunuhnya dengan licik dan pengecut," ujar Ketua FPI Depok Habib Idrus Al Gadhri, Selasa (3/5/2011).

Idrus berharap akan lahir Osama lain yang lebih berani dalam membela Islam. Selama ini, kata dia, Amerika tak henti-hentinya menzalimi kaum muslim di dunia seperti di Irak dan Palestina. "Osama adalah mujahid, kemudian setelah membunuh Osama, masyarakat kafir berpesta-pora atas kematiannya," tandasnya.

Osama tewas dalam operasi intelijen dan militer AS saat tengah mendiami vila mewah di Pakistan. Osama juga dicap AS sebagai dalang runtuhnya WTC yang menewaskan ribuan jiwa.
Sumber:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons