PUTRA Abu Bakar Baasyir, Abdul Rahim, menilai bahwa kematian Osama bin Laden oleh pasukan Amerika Serikat (AS) justru menguatkan semangat para mujahid di seluruh dunia. Perjuangan Osama akan dilanjutkan orang-orang yang ikhlas.
"Mujahid sejati berjuang bukan untuk nama Osama, tapi atas nama Allah. Bukan karena figur perorangan," kata lelaki yang akrab disapa Iim itu dalam diskusi di Graha Pena Jawa Pos Jakarta kemarin (2/5). Iim didampingi amir pengganti Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Muhammad Achwan dan sekitar 35 anggota JAT.
Menurut Iim, dalam dakwah, figur tidak begitu menentukan. Apalagi jika AS tetap menetapkan kebijakan yang sama terhadap muslim di negara-negara seperti Iraq dan Afghanistan. "Mereka (AS) menyamakan terorisme dengan jihad. Padahal, Islam melarang teror, tapi mengagungkan makna jihad. Jadi, mereka melawan Islam," tegasnya.
Dalam dakwah, Rahim mengambil contoh era Rasulullah Muhammad SAW. "Ketika Nabi wafat, apakah perjuangan menegakkan Islam terhenti" ucapnya.
Di Indonesia, jelas Rahim, kondisi berdakwah juga tidak bergantung figur. "Misalnya, Ustad Abu Bakar Baasyir wafat, perjuangan dakwah juga tidak akan terhenti. Sekali lagi, kami berjihad bukan untuk orang," tandasnya.
Menurut Rahim, perang global yang diwacanakan AS tentu merembet ke Indonesia. "Apalagi, terus terang, media sering menjadi corong sepihak. Terorisme dengan seenaknya disamakan dengan dakwah dan jihad tanpa konfirmasi," cetusnya.
Dia mencontohkan, dalam peliputan tersangka terorisme yang ditembak mati, wartawan dan media cenderung hanya mengambil satu sumber, yakni polisi. "Padahal, kalau tahu cara mendekati (keluarga), media akan punya cerita dan fakta yang berbeda," ungkapnya.
Akibat hanya mengambil satu sumber itu, banyak pihak yang dirugikan. "Misalnya, JAT selalu berusaha dikait-kaitkan dengan terorisme, padahal kami bergerak dalam dakwah. Kami juga bantu korban Merapi dan bencana alam," paparnya.
Direktur Lembaga Studi Pertahanan dan Strategi Indonesia Rizal Darmaputera yang juga menjadi narasumber menambahkan, kematian Osama tetap akan memunculkan ancaman bagi AS. "Dari bahan yang saya dapat dari Wikileaks, Al Qaeda justru akan menyerang dengan bom nuklir," katanya.
Rizal yang beberapa kali mengadakan riset ke Afghanistan menyebutkan, daerah di perbatasan Pakistan dan Afghanistan kaya akan sumber daya alam. "Daerah itu diincar perusahaan-perusahaan multinasional milik AS untuk menguasai aset-aset di sana. Mereka menggunakan jasa pengamanan swasta," ungkapnya.
Selama imperialisme ekonomi terus berlangsung, Rizal menduga bahwa perlawanan justru semakin sengit. "Kematian Osama justru bisa menjadi bensin untuk menyulut api perlawanan baru yang lebih masif dan rapi," jelasnya.
Buat yang pengen liat video detik-detik ketika Presiden Obama mengumumkan kematian Osama Bin Laden tyinggal diklik link ini.
0 komentar:
Posting Komentar