BLORA - Percaya atau tidak, peristiwa mistik terjebak 'mesin waktu' itu ada di bumi ini. Kejadian aneh itu dialami bus Pahala Kencana tujuan Jakarta-Madura dan dua truk beton Jaya Mix yang belum lama ini tersesat di hutan Blora. Layaknya masuk ke dalam mesin waktu, ketiga kendaraan besar tersebut tiba-tiba berada di sebuah hutan jati yang gelap gulita.
Anggota Sektor Pelayanan Masyarakat Polsek Todanan Blora, Briptu Suwignyo, membenarkan adanya kejadian itu. Suwignyo juga merasa keheranan karena tidak ada sedikitpun body bus dan truk yang lecet terkena ranting-ranting pohon di jalur setapak hutan jati tersebut.
"Ini memang kejadian aneh, tapi nyata. Wong, bus dan tronton itu lagi melaju di jalan raya, tiba- tiba ada di hutan. Dan, anehnya lagi, gak ada body bus maupun truk yang tergores. Padahal, kendaraan itu di antara rerimbunan pohon," kata Suwignyo.
Bermula ketika bus Pahala Kencana berpenumpang 33 orang dan truk beton melintas di jalur pantura tepatnya di jalur Juwana Rembang pada Kamis (22/6) dini hari. Karena situasi macet sang sopir mencoba mencari jalur alternatif. Akan tetapi sesampainya di jalur Jaken, atau Kabupaten Pati wilayah paling selatan, sopir merasa sudah berada di jalur pantura, namun justru mengarah ke Kabupaten Blora.
Logikanya, kata Briptu Suwignyo body bus truk tergores ranting-ranting atau tumbuh-tubuhan belukar apabila memang sengaja mengambil rute jalan setapak tersebut. Sore harinya, bus baru bisa dikeluarkan dengan cara memotong sebagian pohon dan memapras tanah agar jalur lebar bisa dilewati bus dan truk.
Anggota Sektor Pelayanan Masyarakat Polsek Todanan Blora, Briptu Suwignyo, membenarkan adanya kejadian itu. Suwignyo juga merasa keheranan karena tidak ada sedikitpun body bus dan truk yang lecet terkena ranting-ranting pohon di jalur setapak hutan jati tersebut.
"Ini memang kejadian aneh, tapi nyata. Wong, bus dan tronton itu lagi melaju di jalan raya, tiba- tiba ada di hutan. Dan, anehnya lagi, gak ada body bus maupun truk yang tergores. Padahal, kendaraan itu di antara rerimbunan pohon," kata Suwignyo.
Bermula ketika bus Pahala Kencana berpenumpang 33 orang dan truk beton melintas di jalur pantura tepatnya di jalur Juwana Rembang pada Kamis (22/6) dini hari. Karena situasi macet sang sopir mencoba mencari jalur alternatif. Akan tetapi sesampainya di jalur Jaken, atau Kabupaten Pati wilayah paling selatan, sopir merasa sudah berada di jalur pantura, namun justru mengarah ke Kabupaten Blora.
Logikanya, kata Briptu Suwignyo body bus truk tergores ranting-ranting atau tumbuh-tubuhan belukar apabila memang sengaja mengambil rute jalan setapak tersebut. Sore harinya, bus baru bisa dikeluarkan dengan cara memotong sebagian pohon dan memapras tanah agar jalur lebar bisa dilewati bus dan truk.
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar