Tel Aviv akan menggunakan segala cara untuk menghentikan armada kapal bantuan kemanusiaan internasioal mencapai jalur Gaza. Kata seorang pejabat tinggi angkatan laut Israel.
Pejabat itu mengatakan pasukan komando Angkatan Laut Israel telah menjalani pelatihan khusus selama beberapa bulan terakhir dan kini sepenuhnya siap untuk menghentikan konvoi bantuan yang mencoba menantang blokade Israel di wilayah Palestina.
Sebuah koalisi 22 kelompok aktivis mengatakan, pada hari Senin lalu dalam upacara menandai ulang tahun pertama serangan mematikan Israel pada armada bantuan Gaza, bahwa Armada Kebebasan kedua akan berlayar untuk Gaza pada akhir Juni.
Setidaknya sembilan aktivis Turki tewas dan banyak lainnya terluka setelah pasukan komando Angkatan Laut Israel menyerang armada bantuan di perairan internasional pada tanggal 31 Mei tahun lalu.
Menurut sumber-sumber militer Israel, anggota unit komando Angkatan Laut Israel, Shayetet 13, yang melakukan serangan tahun lalu, sedang mempersiapkan diri untuk melawan konvoi bantuan baru.
Menurut media Israel, pasukan komando telah merevisi taktik mereka di balik serangan tanggal 31 Mei 2010 yang menarik kecaman internasional.
Para aktivis internasional mengatakan 15 kapal, termasuk Mavi Marmara yang merupakan kapal utama dalam armada Kebebasan pertama, dengan sekitar 1.500 aktivis dari sekitar 100 negara akan berada di atas kapal yang akan berangkat ke Gaza dari berbagai pelabuhan Mediterania sekitar tanggal 20 Juni.
Kapal membawa bantuan kemanusiaan dan bahan konstruksi akan bertemu di perairan internasional selatan Siprus sebelum menuju ke Gaza, kata penyelenggara.
Para aktivis juga meminta pemerintah untuk memastikan bahwa insiden mematikan tidak akan terjadi lagi.
Sementara itu, pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman telah dilaporkan meminta rekan-rekan mereka di luar negeri untuk mencegah negara mereka menjadi tempat berangkatnya kapal-kapal tersebut. (eramuslim)
0 komentar:
Posting Komentar